Ini passion-ku, mana passion-mu?

Passion? Sebenarnya apa sih Passion itu? Secara sembrono banyak sekali dalam buku atau terjemahan dari acara TV yang saya tonton menerjemahkan Passion dengan kata “gairah” dalam konteks romansa semata. Mungkin tidak salah juga diartikan dengan gairah, namun menurut saya arti kata passion jauh lebih rumit dan dalam dibanding semata-mata kata “gairah”.

Passion dalam banyak hal bisa dimaknai sebagai jalan hidup atau bahkan hidup itu sendiri. Passion merupakan semacam energi atau bahan bakar untuk menggerakkan hidup seseorang. Keberhasilan menemukan passion dan menjalaninya membuat hidup seseorang jauh lebih berarti dan oleh karenanya mempermudah seseorang untuk mencapai gerbang kebahagiaan dan kesuksesan dalam hidupnya. Dengan passion seseorang tidak akan pernah mengalami apa yang dirasakan sebagai “bekerja” karena apa yang disebut orang lain sebagai pekerjaan akan dimaknai sebagai suatu perjalanan hidup yang membahagiakannya. Intinya tetap bersenang-senang dan terus mendapatkan penghasilan.

Namun pertanyaan yang seringkali muncul adalah bagaimana cara kita menemukan passion? Boro-boro mau menjalani hidup sesuai passion kalau kita belum mengetahui bagaimana menemukan passion itu. Saya sendiri termasuk orang yang mulanya kesulitan menemukan passion saya dikarenakan sampai beberapa waktu lalu saya belum benar-benar memahami apa itu passion dan terlebih bagaimana menemukannya.

Setelah tanya sana-sini dan mencari dalam berbagai literatur dan terlebih lagi berusaha mengamalkannya. Maka akhirnya saya putuskan untuk sharing tentang proses menemukan passion tersebut. Metode ini sangat berguna bagi saya dan semoga bisa menginspirasi Anda semua. Metode ini sengaja saya buat dalam bentuk daftar dengan tujuan untuk mempermudah Anda memahami langkah demi langkah meskipun dalam prakteknya langkah tersebut tidaklah kaku melainkan dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda.

Langkah Pertama: IDENTIFIKASI

Pernahkah Anda sejenak berdiam diri dan berefleksi tentang bidang yang sangat Anda KUASAI? Sangat Anda SUKAI? Atau bidang-bidang yang diam-diam Anda IMPIKAN? Cobalah melakukan refleksi dan akseslah segenap memori dalam hidup Anda tentang kejadian-kejadian atau hal-hal yang membuat Anda merasa sangat BAHAGIA, BERSEMANGAT, dan TERTANTANG untuk menjalaninya.

Langkah kedua: BUATLAH DAFTAR

Setelah melakukan identifikasi, maka buatlah daftar tentang hal-hal yang Anda KUASAI, SUKAI, atau IMPIKAN. Setelah daftar tersusun, buatlah urutan berdasarkan skala prioritas. Untuk membuat skala prioritas sangatlah mudah, cukup tanyakan kepada diri Anda sendiri dari masing-masing daftar tersebut, dari skala 1-5 dimana 1 untuk kurang dikuasai, disukai, atau diimpikan dan 5 untuk paling dikuasai, disukai, dan diimpikan. Setelah menentukan skornya maka susunlah daftar tersebut mulai dari poin tertinggi.

Langkah ketiga: LAKUKAN EKSPERIMEN

Dengan daftar prioritas yang telah Anda miliki, selanjutnya adalah melakukan eksperimen terhadap masing-masing daftar tersebut. Jalankanlah satu demi satu hal-hal yang ada dalam daftar tersebut. Misalkan daftar tertinggi adalah memasak, maka cobalah memasak dengan lebih sering dalam kurun waktu tertentu dan rasakanlah bagaimana perasaan Anda terhadap aktivitas tersebut. Apakah Anda merasa sangat bahagia atau malah justru biasa-biasa saja dan bahkan pada akhirnya merasa bosan?

Langkah keempat: BUATLAH DAFTAR UNGGULAN

Setelah melakukan eksperimen, maka langkah selanjutnya adalah membuat nominasi daftar unggulan atau finalis dari daftar yang ada. Ambilah 2 aktivitas teratas yang setelah Anda coba jalankan tetap menjadi daftar teratas dari yang Anda kuasai, sukai, dan impikan.

Langkah kelima: LAWAN KETAKUTAN ANDA

Dengan nominasi tersebut, maka kenali pendapat Anda tentang nominasi tersebut. Apakah ada ketakutan atau keraguan yang Anda rasakan dengan pilihan-pilihan tersebut? Setelah menemukan tantangan tersebut maka langkah selanjutnya adalah MELAWANNYA. Dalam kondisi ideal dimana Anda PASTI berhasil, apakah yang akan Anda lakukan dengan pilihan Anda tersebut? Kumpulkan sebanyak mungkin jawaban terhadap pertanyaan tersebut. Juga pertanyaan tentang apa kondisi terburuk yang bisa terjadi dari ketakutan tersebut? Faktanya sebagian besar ketakutan hanya merupakan imajinasi berlebihan dari otak kita dan tidak berlandaskan pada realitas yang ada. Satu-satunya jalan untuk menghindarkan dari ketakutan adalah dengan melawannya!

Langkah keenam: HIDUP DENGAN PASSION ANDA

Langkah ini merupakan langkah yang paling penting sekaligus paling MENANTANG. Setelah menentukan passion Anda dan melawan keraguan Anda, langkah selanjutnya adalah menentukan cara untuk memperoleh nafkah dari PASSION Anda tersebut. Saya merekomendasikan Anda untuk mencari literatur yang lebih dalam tentang bagaimana memperoleh penghasilan dari PASSION Anda tersebut. Bertanyalah kepada orang-orang yang terlebih dahulu sukses dalam bidang sesuai passion Anda tersebut. Dan juga yang tak kalah penting carilah mentor atau coach yang kompeten guna membantu Anda menjalani hidup sesuai dengan passion Anda.

Passion bukanlah suatu hal yang statik, pada titik tertentu passion bisa saja berubah dan berkembang sesuai kedewasaan dan tingkat pengalaman seseorang. Pada akhirnya hal yang terpenting adalah melakukan ACTION dan secara terus menerus melakukan pengembangan dari waktu ke waktu. Selamat mencari dan menjalani passion Anda. Saya jamin, “your life will never been the same”. ***

Apa itu Entrepreneurship? (Revisited)

Apa itu Entrepreneurship? Meski kata ini sangat populer akhir-akhir ini, namun tak ada salahnya kalau kita coba memahami definisi dan makna sebenarnya dari kata ini. Sering juga disebut dengan kewirausahaan, terdapat banyak sekali definisi dari Entrepreneurship. Salah satu definisi yang menurut saya mudah dipahami adalah definisi dari Bapak Manajemen Modern, Peter F. Drucker. Drucker mendefinisikan Entrepreneurship sebagai ”… aktivitas yang konsisten dilakukan untuk mengkonversi ide-ide yang bagus menjadi aktivitas yang menguntungkan”. Kata kunci dari definisi yang disampaikan oleh Drucker adalah: Konsistensi, Konversi, Ide-ide, dan Menguntungkan.

Dengan kata lain sangatlah jelas bahwa Entrepreneurship membutuhkan adanya suatu aktivitas yang konsisten dari Entrepreneur guna memperoleh keuntungan dari hasil konversi ide-ide bisnisnya. Awal dari Entrepreneurship adalah ide-ide bisnis yang cemerlang dan berpangkal pada timbulnya keuntungan dari aktivitas tersebut. Hal lain yang penting menurut Drucker guna menjamin kesuksesan proses tersebut adalah konsistensi dari entrepreneur untuk melakukan setiap aktivitasnya. Konsistensi yang diikuti dengan determinasi atau sikap pantang menyerah merupakan karakter fundamental yang wajib dimiliki oleh mereka yang ingin sukses sebagai entrepreneur.

Selain definisi tersebut guna lebih mempermudah pemahaman terhadap Entrepreneuship. saya merumuskan satu definisi Entrepreneurship yang terilhami oleh formula tentang energi yang diciptakan oleh Albert Einstein, yakni formula:

E=mc2

E: Entrepreneurship, m: Maximum Effort, c: Commitment dan c:Creativity.

Menurut saya, Entrepreneurship adalah kolaborasi dari adanya Maximum Efforts atau usaha yang maksimal dari individu atau kelompok individu yang terlibat dalam proses tersebut, dan adanya Commitment (Komitmen) dari pihak yang terkait untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan, serta kreativitas untuk menemukan dan menjalankan ide-ide bisnis yang tepat sasaran.

Maximum Efforts berarti adanya keputusan untuk menjalankan setiap aktivitas yang diperlukan dengan semangat dan kesungguhan100%. Berdasarkan pengalaman pribadi dan juga hasil berguru pada para pengusaha yang berhasil, saya menemukan pola yang sama diantara mereka yakni bahwa setiap usaha meraka pasti dijalankan dengan kesungguhan melebihi ekspektasi yang disampaikan pihak lain kepada sang pengusaha. Fakta di lapangan mengajarkan kepada saya bahwa mereka yang dari mulanya hanya berniat “mencoba” untuk berusaha umumnya tidak akan bertahan lama dalam bisnis tersebut dan kalaupun bertahan tidak akan beranjak dari posisinya sebagai medioker. Kalimat bijak yang paling menginspirasi saya sehubungan dengan hal ini adalah “Man jadda wajada” yang bermakna “barangsiapa bersungguh-sungguh pasti akan mencapai tujuan yang diinginkan”. Oleh karena itu bila Anda memang berminat untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses maka pastikanlah Anda menjalankannya segenap hati dan dengan penuh kesungguhan. Karena jika tidak maka bisa jadi Anda akan membuang waktu percuma dalam hidup Anda.

Commitment atau komitmen adalah kunci penting dalam kesuksesan berbisnis. Tanpa adanya komitmen dari individu atau kelompok individu yang bersangkutan maka bisa dipastikan bisnis tersebut tidak akan bertahan lama. Komitmen sangat erat hubungannya dengan TRUST atau kepercayaan diantara individu yang terlibat. Tanpa adanya komitmen yang kuat dari semua pihak maka tidak akan terbentuk trust yang merupakan fondasi penting dari kelangsungan suatu bisnis. Komitmen dalam konteks bisnis berhubungan dengan komitmen untuk fokus pada aktivitas bisnis, komitmen waktu,  komitmen finansial, dan komitmen pemenuhan janji kepada stakeholders yang terlibat seperti pada konsumen, karyawan, supplier, bank, pemerintah, dsb. Sangatlah penting untuk meninjau komitmen dari diri Anda sendiri dan semua pihak yang terkait sebelum memulai bisnis. Intinya sekali berkomitmen maka wajib kiranya untuk melakukan hal apapun guna memenuhi komitmen tersebut.

1% action atau tindakan nyata jauh lebih bermanfaat daripada 99% wacana

Creativity atau kreativitas berhubungan dengan kelihaian dari pengusaha untuk mengendus setiap peluang sekecil apapun yang ada dan mengolahnya menjadi suatu bisnis yang menguntungkan (profitable) dan bertahan lama (sustainable). Selain lihai mengidentifikasi setiap peluang yang ada, pengusaha yang berhasil memiliki karakter untuk menindaklanjutinya dengan ACTION atau tindakan yang nyata. Juga tak kalah pentingnya adalah kreativitas pengusaha untuk menghadapi dan menyelesaikan setiap tantangan yang ada. Realitas yang ada menunjukkan bahwa semua pengusaha berhasil bisa dipastikan pada masa-masa tertentu akan menghadapi tantangan dalam bisnis. Hal tersebut seyogyanya dimaknai sebagai suatu proses upgrading untuk membawanya ke level yang lebih tinggi. Kreativitas tidak turun dari langit dan oleh karenanya bisa dipelajari oleh semua orang yang memiliki kemampuan.

Definisi tersebut di atas saya formulasikan dengan maksud untuk mempermudah pemahaman awal tentang Entrepreneurship. Namun mulai dari awal hingga akhir, Anda akan menemukan bahwa blog ini merupakan blog yang berorientasi pada ACTION (Action Oriented), karena saya percaya bahwa 1% action atau tindakan nyata jauh lebih bermanfaat daripada 99% wacana. @Betley15092010

Wirausaha? Ini Soal Mindset! (Final)

superhero-mindset10. Kembangkan Jaringan yang Luas (Networking)

Jaringan relasi bisnis yang luas merupakan suatu faktor yang penting guna mendorong keberhasilan Anda sebagai pengusaha. Menurut Hofstede (2001), seorang ahli budaya bisnis, secara umum orang Indonesia dapat dikategorikan sebagai orang yang bersifat High Context dan komunal yang berarti membutuhkan interaksi yang lebih dalam guna menjalin hubungan bisnis yang erat.

Dalam pengalaman saya kedekatan kita secara personal dengan calon konsumen akan sangat membantu kita untuk dapat memahami kemauannya sehingga memudahkan kita dalam melayani mereka. Oleh karena itu referensi ataupun rekomendasi dari seseorang yang memiliki keterkaitan dengan calon konsumen kita menjadi suatu hal yang penting daam konteks bisnis di Indonesia. Efek lain dari hal ini adalah tumbuh suburnya peran dari perantara (broker) dalam bisnis di Indonesia yang berpotensi merugikan kita karena akan mengurangi margin kita.

Untuk menyiasati hal ini maka sebaiknya kita berusaha menjalin kontak yang lebih luas dengan berbagai cara, misalnya: aktif dalam asosiasi bisnis, aktif dalam organisasi sosial kemasyarakatan, aktif menjadi pembicara, menjadi anggota komunitas bisnis, dsb. Gunakan setiap kesempatan yang ada untuk menjalin kontak-kontak bisnis baru karena Anda akan merasakan manfaatnya suatu saat nanti. Namun perlu diingat bahwa kita wajib menerapkan aspek resiprokal dalam menciptakan suatu relasi yang sehat. Maksudnya ialah bahwa Anda juga wajib memberi bantuan kepada relasi Anda bilamana mereka memerlukannya dan bukannya semata-mata meminta bantuan dari mereka.

11. Bersikaplah Tulus

Hal ini tampaknya mudah dikatakan namun sangat sangat susah untuk dilakukan. Bersikap tulus dalam setiap kesepakatan bisnis akan membuat Anda menjadi orang yang dapat dipercaya dan pada akhirnya akan mendorong keberhasilan usaha Anda. Semua orang tidak akan suka berbisnis dengan orang yang licik dan memiliki terlalu banyak agenda terselubung dalam benaknya yang ujungnya akan merugikan pihak lain. Ini soal moral dan etika oleh karena itu hal ini sangat tergantung dari diri Anda sendiri.

12. Jagalah Integritas Anda

Integritas dan reputasi merupakan suatu komponen yang wajib Anda pelihara sekuat tenaga sampai akhir hayat Anda. Lebih baik mengalami kerugian finansial dibanding kerugian dikarenakan hancurnya reputasi yang telah susah payah kita bangun. Sebagai pengusaha saya berulangkali mengalami kerugian finansial yang tidak sedikit guna menyelamatkan reputasi dan integritas perusahaan kami. Namun tentu saja kerugian finansial itu tidak sebanding dengan reputasi dan integritas perusahaan yang sedang coba kami bangun.

Meski tampaknya besar tetapi sebenarnya lingkup suatu industri di Indonesia adalah sangat sempit. Kalau Anda sadari, dalam suatu sektor industri maka pihak-pihak yang terlibat (stakeholders) seperti konsumen, pesaing, dan pemasok sebenarnya adalah orang yang itu-itu saja. Maka sekali rusak reputasi Anda maka sudah pasti Anda akan mengalami kesulitan untuk terus bertahan dalam sektor industri tersebut.  Sehingga menjaga kepercayaan dari pihak lain dalam bisnis adalah mutlak adanya. Hal ini terutama berkaitan dengan pemenuhan janji kualitas, janji waktu,  dan dalam urusan hutang piutang.

13. Mulailah Berinvestasi pada Diri Anda

Peter F. Drucker (Guru Manajemen Dunia) dikenal memiliki kebiasaan unik untuk senantiasa mempelajari dua hal baru setiap bulan. Oleh karena itu Drucker memiliki sangat banyak keterampilan mulai dari ilmu pengembangan diri, menulis novel fiksi,  hingga masalah tanaman. Dia sangat menyadari bahwa setiap pengetahuan baru akan sangat mendukung kemampuannya guna menciptakan strategi-strategi bisnis baru yang fenomenal.

Oleh karena itu ada baiknya bahwa Anda sebagai seorang pengusaha juga menginvestasikan sesuatu untuk diri Anda sendiri. Investasi tersebut dapat berupa pelatihan atau kursus-kursus yang dapat membantu meraih tujuan Anda dengan lebih efektif dan efisien. Orang sering salah mengira bahwa pendidikan berhenti setelah mereka menamatkan pendidikan sarjana atau paska sarjana mereka. Padahal pendidikan terbaik itu sejatinya adalah pendidikan dalam kehidupan yang tidak akan pernah berakhir (life-long learning). Dengan mengikuti pendidikan singkat di sela-sela kesibukan Anda maka Anda akan memperoleh banyak perspektif baru yang akan sangat membantu Anda guna bekerja dengan lebih efektif dan efisien.

14. Wujudkanlah Mimpi Anda

Hal ini merupakan hal yang terpenting dalam bagian ini. Adalah sangat tipis diantara “dream” dan “dreamer” atau antara “mimpi” dan “pemimpi”. Seornag pemimpi tidak akan sampai kemanapun karena tidak berusaha mewujudkan mimpi-mimpinya. Sebagai manusia Anda berhak memiliki mimpi setinggi langit, namun tanpa kemauan dan kerja keras guna mewujudkan mimpi itu maka Anda hanyalah seorang pemimpi.

Bila Anda memiliki harapan, maka betapapun sulit tampaknya cobalah untuk menghidupkan mimpi tersebut. Mulailah dengan hal yang praktis dan sederhana namun dijalani dengan konsisten. Bukankah pepatah bijak kuno berbunyi “a thousand miles of journey begins wih a single step”? Buatlah objective (tujuan) yang spesifik lalu ciptakan strategi dan taktik yang tepat guna mencapainya. Ingatlah selalu bahwa semua hal tidak ada gunanya tanpa adanya suatu tindakan atau Action! @Betley-261009

How to Series – Menemukan Ide Bisnis

idea-bulb-neon-300pxSetelah memahami makna Entrepreneurship dan memiliki mindset yang tepat, maka tibalah saatnya untuk ACTION! Karena kesuksesan adalah milik mereka yang mewujudkan mimpinya dan bukan pemimpi itu sendiri. Langkah pertama yang diperlukan adalah menemukan ide-ide bisnis yang tepat dan sesuai. Menurut saya menemukan ide bisnis bisa dibilang gampang-gampang susah karena memang memerlukan daya imajinasi yang kuat, kepekaan, dan kemampuan untuk membaca peluang.

Sampai tiba saatnya kita berteriak Eureka!, seperti Einstein, maka bisa dipastikan proses tersebut tidak berlangsung dengan mudah. Pasti akan melibatkan serangkaian pemikiran dan usaha yang tidak sedikit untuk menemukan ide tersebut. Orang bijak bilang “Nothing so powerful than idea arriving at the right time” atau “tidak ada yang sedemikian berharga dibanding ide yang hadir pada saat yang tepat”. Saya  termasuk orang yang percaya dengan hal tersebut, oleh karena itu langkah awal yang krusial dalam memulai bisnis adalah menemukan ide yang “right-fittest” alias tepat dan sesuai untuk Anda.

Odong2Pada abad XXI ini, dimana gelombang ketiga (informasi, merujuk pada Toffler) telah sedemikian merasuk dalam sendi-sendi kehidupan, maka menemukan ide yang pertama dan100% orisinal serta brilian jelas bukan perkara yang mudah atau malah mungkin bisa dibilang nyaris mustahil. Cobalah berkeliling ke sentra-sentra dagang, maka Anda akan menemukan 1001 jenis barang yang luar biasa uniknya. Ditambah lagi dengan fakta bahwa orang Indonesia, utamanya Jakarta, memang dikenal super kreatif. Sebagai contoh misalnya: Cloning PIN Blackberry yang sedang marak saat ini, atau konsep Mobile Entertainment yang disini dikenal dengan wahana Odong-odong. Saya pastikan berdasarkan pengalaman saya itu hanya ada di Indonesia.

Meski demikian bukan berarti ide-ide bisnis baru tidak bisa kita hasilkan lagi. Sepanjang ada kemauan maka pasti ada jalan keluarnya, “there is a way when there is a will”. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menemukan ide-ide bisnis:

1. Apa aktivitas/pekerjaan Anda saat ini?

Sebagian besar usaha bermula dari pekerjaan yang dilakukan sebelum memulai bisnis. Sebagai contoh saya memiliki latar belakang pekerjaan pada sektor Perbankan dan Teknologi Informasi sebelum memutuskan untuk memulai usaha Software House yang fokus menangani klien-klien dari sektor Perbankan dan Finansial. Kelebihan dari metode ini adalah: kita telah mengenal medan tempur yang akan kita masuki sehingga learning cost (biaya belajar) yang timbul relatif lebih rendah, jaringan bisnis (pemasok, klien, dan calon staff) telah kita miliki, dan juga kepercayaan diri kita akan lebih besar dikarenakan aktivitas yang kita jalani tidak banyak berbeda dengan aktivitas kita sebelumnya.

Kelemahannya ialah metode ini tidak berlaku bagi semua orang karena tergantung dengan  tipe bisnis dan “entry barrier” dari pekerjaan kita sebelumnya.  Contohnya kalau kita bekerja pada perusahaan Airlines maka agak susah kalau kita juga juga berencana membuat perusahaan baru karena akan membutuhkan modal uang yang sangat besar. Metode ini sangat direkomendasikan untuk mereka yang masih pemula dan baru pertama kali terjun dalam bisnis.

2. Apakah hobby Anda?

Bagi banyak orang inilah ide bisnis yang dianggap paling menyenangkan. Bayangkan Anda mengerjakan sesuatu yang menjadi hobby Anda plus bonus memperoleh pendapatan dari hal tersebut. Banyak rekan saya yang menjalankan bisnis berdasarkan hobby mereka, misalnya: usaha penjualan komik bekas yang langka, usaha akuarium air laut, bengkel modifikasi Vespa, studio foto, dsb. Namun demikian Anda mesti waspada agar jangan sampai Anda terjebak menjadi seorang self-employed yang mesti sibuk terus menerus menjalankan bisnis tersebut. Teruslah berinovasi guna menjadikan bisnis Anda System-dependent (bergantung pada sistem) dan bukannya People-dependent (bergantung pada orang/diri Anda).

3. Terapkan ilmu ATM-J

Ini bukan varian susu STMJ, namun merupakan akronim dari Amati-Tiru-Modifikasi-Jalankan. Jargon ini sangat populer di kalangan penggiat seminar wirausaha dan menjadi topik yang sangat menarik untuk diketahui. Intinya adalah bahwa untuk menjalankan suatu bisnis yang sukses maka kita tidak harus menciptakan ide yang 100% orisinal seperti Stan Shih (boss Acer) dengan motto-nya yang sangat legendaris “me too is not my style”. ATM-J tidak menafikan kita untuk mencontek ide-ide bisnis yang sudah ada namun dengan melakukan modifikasi dan pengembangan seperlunya. Lagipula menurut saya tidak ada salahnya kita meniru sesuatu yang baik dengan cara yang beretika guna meningkatkan kemampuan kita.

4. Seringlah Jalan-jalan (Travelling)

Menurut saya ini adalah metode yang paling mudah dijalankan, terutama untuk kaum hawa. Saya termasuk penggemar berat metode ini sehingga setiap akhir pekan saya sempatkan berjalan-jalan untuk melakukan idea-shopping. Setiap bertemu hal-hal yang menarik maka saya sempatkan berhenti guna memperoleh informasi yang lebih detil soal hal tersebut. Lantas saya rekam dalam memori saya dan bila perlu akan saya catat dan mengambil foto-fotonya. Berdasarkan pengalaman saya banyak ide-ide bisnis yang saya peroleh dari metode ini. Jangan lupa sempatkan jalan-jalan ke pameran perdagangan yang diselenggarakan hamper tiap minggu.

5. Ikutlah Komunitas Bisnis dan Pelatihan Bisnis

Bagi pemula, saya sangat merekomendasikan untuk bergabung dalam komunitas-komunitas bisnis maupun pelatihan-pelatihan bisnis yang ada. Saat ini banyak sekali komunitas bisnis di Indonesia seperti misalnya: komunitas TDA, IYE, HIPMI, dsb. Anda bisa bergabung dengan mailing list atau forum yang mereka miliki. Saya yakin banyak ide-ide bisnis yang bisa Anda peroleh, selain tentunya kesempatan untuk memperluas jaringan dan kesempatan untuk berguru dari pebisnis yang lebih senior. Untuk pelatihan bisnis, kalau Anda belum memiliki cukup dana untuk ikut pelatihan yang lengkap, tips dari saya adalah ikut dalam sesi presentasi preview seminar yang umumnya mereka adakan sebagai promosi guna mencari murid yang hendak mengikuti pelatihan tersebut.

6. Banyaklah Membaca.

Meski sederhana namun menurut saya inilah metode yang mudah, murah, dan efektif. Selain jalan-jalan ke sentra belanja pada akhir pekan, saya juga senantiasa menyempatkan diri untuk pergi ke Gramedia guna membaca buku-buku terbitan baru. Saya tak selalu membeli buku disana dan seringkali hanya membaca sekilas saja di tempat. Biasanya kepala saya akan mulai pening setelah pulang dari sana saking banyaknya ide bersliweran di kepala saya.

7. Franchise?

Kalau benar-benar mentok dengan ide bisnis, tak ada salahnya Anda memikirkan metode franchise. Selain lebih mudah, mengambil franchise bisa menjadi tonggak awal kehidupan Anda berbisnis. Anda bisa belajar mengelola bisnis berdasarkan instruksi dan SOP yang telah disediakan oleh franchisor. Untuk pemula sebaiknya mengambil franchise yang berbiaya murah (3-5 juta) sebagai latihan sebelum Anda benar-benar terjun ke bisnis Anda sendiri.

Demikian beberapa metode yang dapat digunakan guna memperoleh ide bisnis. Selain metode di atas masih banyak lagi metode-metode yang bisa Anda lakukan guna memperoleh ide bisnis yang right-fittest alias tepat dan sesuai untuk Anda. Happy idea-hunting! @Betley 090709